Meskipun dua tahun belakangan ini saya rutin menulis review harian seperti yang saya ceritakan di post ini, setelah dilihat-lihat lagi review harian tersebut benar-benar isinya review, tok. Tanpa ada kesan, pesan, dll layaknya saat kita (kita? lo aja kali, cha? 😛) tukar-tukaran biodata di diary teman jaman SD dulu. Padahal kalau ditulis lebih detail, bisa jadi ada hal-hal yang dapat diambil hikmahnya. Atau sekadar pengingat kalau lagi lupa bersyukur, gitu, kan… 😇
Ditambah lagi, terinspirasi dari Mba Jane dan mba Eya, yang udah mulai duluan monthly review-nya, saya jadi tertarik untuk membuat ulasan dan rekapan bulanan juga. Mumpung tahun ini baru berlalu satu bulan. Anggap aja momentumnya pas. 😉
Sebenarnya kalau nggak salah, ada satu blogger lagi yang kayaknya pernah saya baca juga rekapan bulanannya. Seingat saya juga dia pakai kata ‘wrapped‘ di postingannya. Tapi, saya lupa dianya ini siapa, jangan-jangan saya bacanya dalam mimpi. Maklum sini anaknya kalau mimpi suka random, terus jadi campur-aduk susah bedain antara memori dunia nyata dengan dunia mimpi. Wkwkwk.
Tapi kalau memang ada orangnya di dunia nyata, please kindly colek me, ya… Ku kan tak mau masuk kategori plagiat karena lupa memasukkan referensi. Hehehe.
Okay, without further ado, here they are…
Work stuff
–> THIS SHALL BE KEPT CONFIDENTIAL DUE TO PROFESSIONALISM *halah prett*
Wkwkwkwk…
Yah, kerjaan saya sebenarnya nggak yang ‘wah’ banget. Hanya karyawan biasa dengan job desc yang semua orang bisa lakuin selama ada kemauan. Eh, tapi semua kerjaan juga gitu, ga sih? 😝
Anyway, untuk kerjaan saya putuskan review-nya tetap berada di catatan harian aja. Kecuali kalau ada hal-hal menarik yang sifatnya umum.
Personal Things
Saya melewatkan tahun baru di 2019 dengan migrain dan tahun baru 2020 dengan maag akut 🙈
Jadi untuk tahun baru 2021 apalagi dengan koronce yang masih merajalela begini, udah was-was aja. Alhamdulillah, sehat-sehat aman sentosa. Cuma ada sisa-sisa lower back pain yang menyerang pertengahan Desember 2020. Untungnya udah mendingan banget saat liburan tahun baru itu. Cuma masih belum berani workout kayak biasanya aja. Sampai sekarang juga masih belum workout lagi. Bukan karena nggak berani, tapi karena mager. 😝
Kantor tempat perusahaan saya bekerja, libur dari tanggal 27 Desember sampai tanggal 4 Januari. Tentu saja saya habiskan #dirumahaja. Kuatir ya kalau mau mudik, tuh… lagi berada di zona merah gini. Apalagi saya punya kecenderungan kalau mudik malah sakit. Entah karena ditahan-tahan selama jadi anak rantau, atau emang karena nggak cocok sama udaranya. Sedih banget ga sih, kalau ternyata penyebabnya yang terakhir. 🙈
Dari awal Januari juga saya memutuskan untuk ikutan #30haribercerita yang diadakan oleh akun @30haribercerita di Instagram. Tapi saya sudah tertarik dengan event ini sejak beberapa tahun yang lalu, saat beberapa postingan teman-teman wara-wiri di TL. Tapi baru tahun ini kesampaian karena tahun-tahun sebelumnya ketinggalan kereta. Hahaha.
Karena event ini, setiap malam saya jadi ubek-ubek Google Photos buat nyari foto yang mau di-post. Maklum aja, pandemi gini, rada susah kalau mau hunting foto. Terus saya jadi ngeh ternyata saya jaraaaang banget lihat-lihat foto-foto lama. Bisa jadi karena saya tipe orang yang emang jarang bernostalgia-ria, tapi bisa jadi juga karena emang terlalu fokus sama masa kini, jadi nggak sempat buat bernostalgia-ria. *sok sibuk*
Posting foto dan cerita selama tiga puluh hari, ternyata nggak gampang juga, tapi nggak susah juga, kok. Saya sendiri sempat bolos tiga kali dan kemudian dirapel di hari berikutnya. Tapi, syukurnya bisa tetap selesai tepat waktu dan membuktikan (pada diri sendiri) bahwa ternyata kalau niat dan tujuannya jelas, saya bisa konsisten juga. Hehehe.
Selain #30haribercerita, akhirnya saya bisa menyelesaikan kelas Intro Programming Python di LinkedIn Learning. Kalau yang ini sih nggak bangga-bangga banget, soalnya kelas ini durasinya cuma dua setengah jam dan saya sudah mulai sejak November tahun lalu. Tapi baru selesai sekarang. Itu pun baru nonton lecture-nya, doang. Padahal tau sendiri dong kalau dalam belajar programming itu you’ve got to get your hands dirty. Ini dari lima chapter saya baru nyobain nggak sampe setengahnya. Heuheu. Pokoknya dalam bulan ini udah harus beres utak-atik semuanya, biar bisa move on ke kelas selanjutnya.
Oiya, ngomong-ngomong sola LinkedIn Learning, kayaknya worth tulisan tersendiri, nih… Semoga kapan-kapan bisa dituliskan. Colek saya kalau saya lupa, ya… 😉
Satu lagi yang perlu dicatat di bulan ini, akhirnya ngerasain PCR test juga… lumayan ya, sis… rasanya keselek cotton bud itu, tuh…👻
Alhamdulillah hasilnya negatif. Seminggu kemudian kebijakan dari kantor meminta PCR test lagi. Untung aja di-reimburse. Kalau nggak, lumayan bikin boncos juga, ya…
Dan Januari ini pun ditutup dengan kejutan manis dari mba Eno. Tau sendiri dong, blogger satu ini blog-nya asyik banget dengan tulisan yang ringan tapi berbobot dan kuis-kuis yang seruuuu. Salah satunya kuis tebak-tebakan di postingan Get Lost at Warehouse. Udah lah, saya paling seneng dengan kuis-kuis begini, menyalurkan bakat jadi detektif. Hahaha.
Alhamdulillah ya, masuk jadi salah satu pemenang. Thank you as always, mba… 💕
JANUARY’S SERIES/MOVIES
Januari biasanya saatnya series Jepang musim gugur berakhir dan masuk ke series musim dingin. Karena saya ngikutin yang lagi ongoing, jadi di bulan ini lumayan banyak dorama yang selesai saya tonton. Tapi, ada juga sih yang series atau film lama yang baru saya tonton.
Berhubung kalau diceritain semua, bisa jadi >3000 kata, jadi blurb-nya saya jadiin caption posternya aja, deh…
Dan tentu saja blurb-nya co-pas dari AsianWiki/DramaWiki (atau mydramalist kalau nggak ketemu page AsianWiki-nya), karena kalau saya yang nulis blurb-nya sama aja ntar bakal kepanjangan 😝
plus biar cepet juga nulisnya 😛
– Killing for The Prosecution

Nonton ini karena dulu ngefans banget sama Kimura Takuya. Filmnya sendiri banyak dialog, jadi awal-awal agak membosankan. Terus, karena POV-nya penonton jadi yang segala tau, jadinya lumayan bisa ditebak juga. Sayang sekali, coba dikasi plot twist dikit gitu, kan…
– Marry Me!

Awalnya saya pikir ini serial ini genre-nya comedy romance, ternyata lebih ke human drama. Dan seperti layaknya drama Jepang bergenre ini, ceritanya ‘menghangatkan’ 🥰
– Donburi Iincho (Japanese Rice Bowl Chairman)

Dorama ini ceritanya ringaaan bangeet. Terus, bikin ngiler di semua episode, karena tiap episode Yoshida selalu membuatkan donburi (Japanese rice bowl) dengan topping yang berbeda-beda. Selain itu, karakter iinchou (class chairman) juga walaupun bossy tapi nggak bikin yang nonton jadi benci.
– Nigeru ha Hajidaga Yakunitatsu: Ganbare Jinrui! Shinshun Special (The Full-time Wife Escapist: New Year Special)

Ini special episode berdurasi 2 jam dari serial berjudul sama yang tayang lima tahun lalu. Meskipun sebenarnya nyambung sama serialnya, tapi bisa ditonton terpisah. Terus, karena background-nya dunia jaman sekarang (berikut dengan pandeminya) jadi berasa related sekali. Ceritanya juga nggak berat. Ringan, manis, kocak, dan menghangatkan.
– Rikuoh

Di antara semua dorama yang saya selesaikan di bulan Januari, cuma dorama ini yang ditonton full dari episode satu sampai selesai, karena tidak seperti yang lain yang ongoing baru berakhir awal Januari, dorama ini tayang di musim gugur 2017. Sebenarnya waktu baru tayang, saya udah nonton 1 episode, tapi karena termasuk tentang bisnis, perbankan, serta athletic sports jadi lumayan banyak vocab yang saya nggak ngerti kalau ditonton tanpa subs. Jadi, saya tunda dulu sampai ada subs-nya. Ternyata ditundanya sampai tiga tahun lebih. 🙈
Ceritanya seruuu… dan bikin bersemangat juga.
– Watashitachi ha Doukasiteiru (Cursed in Love)

Dorama ini bergenre romance mystery. Tapi IMO nggak yang gimana banget misterinya. Nggak terlalu berat juga, tapi nggak yang seru banget juga. Yang bikin menarik malah cerita tentang wagashi-nya. Makanan di Jepang itu rasanya cenderung subtle, tapi entah kenapa kue-kue asli Jepang itu maniiiis banget! Ternyata karena dimakan saat minum teh hijau yang aslinya juga luar biasa pahit. Jadi untuk menetralkan gitu.
– 35sai no Shojo (A Girl of 35)

Melihat premisnya, saya kira ceritanya ada komedi-nya, ternyata ini family drama. Lumayan bikin tersentuh. Kesimpulan dari drama ini adalah: Komunikasi adalah kunci, bahkan dalam keluarga sekalipun; menjadi dewasa dan realistis bukan berarti harus menipu diri sendiri; dan sebisa mungkin ungkapkan perasaan dalam bentuk tindakan maupun ucapan pada orang yang disayang, sebelum terlambat.
– Sumaho o Otoshitadake nanoni (Stolen Identity)

Film ini bergenre misteri dan lumayan ada plot twist-nya. Walaupun menurut saya plot twist-nya agak nggak masuk akal, tapi lumayan seru, kok.
– Hanzawa Naoki Iya Kinen: Episode Zero (Hanzawa Naoki Commemoration Year: Episode Zero)

Dorama ini juga edisi spesial dari dorama berjudul sama yang tayang di 2013, tapi berbeda dengan The Wife Escapist di atas, Hanzawa Naoki-nya sendiri bukan jadi bagian utama dari cerita. Hanya disebutkan sekali-sekali sebagai bos dari Hitomi Hamamura. Kalau membaca blurb-nya di caption foto di atas, tampak seperti cerita romance. Padahal, ceritanya lebih ke hubungan kerja sama antara Spiral dan Tokyo Central Stock Exchange dengan segala konflik-konfliknya. Alurnya juga seperti serial Hanzawa Naoki sebelumnya, cepat banget. Nggak berasa tau-tau udah selesai aja. 😅
Oh iya, Hanzawa Naoki season 2 sendiri tayang musim semi tahun lalu. Tapi saya belum sempat nonton. Nanti deh, kalau lagi pengen nonton drama beralur cepat dan seru lagi.
– Koisuru Haha Tachi (Mothers in Love)

Ketiga ibu-ibu ini punya latar belakang beda semua. Ada sosialita istri pengacara terkenal yang selingkuh di luar; ada single mother yang suaminya kabur saat si anak masih kecil; dan ada working mom yang lebih menikmati berada di kantor, karena terlanjur merasa berjarak dengan anaknya. Kalau anak-anaknya nggak satu kelas dan tiga-tiganya nggak bermasalah dengan nilai akademis, kemungkinan nggak akan jadi teman, gitu deh… Dan selain masalah anak, mereka juga punya masalahnya sendiri-sendiri, termasuk masalah cinta.
– Kono Koi Atatamemasuka (A Warmed Up Love)

Kalau membaca judulnya, saya kira ini drama cinta. Ternyata cinta-cintaannya paling 40%. Sisanya lagi-lagi tentang pekerjaan (kenapa lah ini orang Jepang cinta bener sama kerja 🤣).
Kalau melihat jumlah tontonan saya, kayaknya saya kerjanya nonton mulu, ya… 🤣 Padahal mah, karena ngikutinnya ongoing, jadi Januari itu paling sisa 2-3 episode saja per serialnya. Kecuali untuk Rikuoh yang memang ditonton full 10 episode, film dan edisi spesial juga cuma 1.5-2 jam saja. Jadi saya nggak nonton mulu, kok… *cari pembenaran 😛*
Dari sebelas judul di atas, kalau nggak mau atau nggak sempat nonton semua, saya rekomendasiin Donburi Iinchou, yang ringan dan bikin ngiler; The Wife Escapist Special, yang sweet dan relatable; dan Rikuoh yang bikin semangat. 😊
Global matters & penutup
Eaaa… panjang di bagian tontonan yah ini postingan… 😂
Sebelum saya tutup, ada beberapa hal tentang dunia (Indonesia khususnya) yang ingin saya catat.
- Inaugurasi POTUS —> Presiden Ameriki ganti, setelah yang sebelumnya kalah pemilu dan dengan segala kehebohannya, semoga sekarang berdampak baik bagi dunia. Tau ah, satu negara yang drama, satu dunia ikut kena dampaknya 😅
- Musibah dan bencana alam di Indonesia –> Jatuhnya SJ182, longsor di Sumedang, banjir di beberapa provinsi, dan gempa di Majene. Semoga setelah ini tak ada lagi 😢
- Pandemi Covid-19 –> Jumlah positif makin meningkat, tapi berita baiknya, vaksin sudah mulai didistribusikan terutama untuk Nakes. Semoga pandemi ini segera berakhir. Meskipun begitu, karena sepertinya masih butuh waktu, mari kita tetap jaga 5M, ya…
Okay, daripada makin panjang, mari kita akhir postingan ini sampai di sini. Semoga bulan-bulan berikutnya lebih baik. Aamiin…
Sampai jumpa bulan depan~ 😘
Halo kak. Komentar pertama di blognya kak Hicha nih.
Wah sepertinya pengikut dorama jepang ya kak? Banyak juga yang ditonton bulan Januari😆. Biasanya nonton dorama di mana kak?
Anyway salam kenal ya kak Hicha~
Halo, mba reka… salam kenal, ya… 😊
Kelihatannya aja yang banyak, padahal emang iya… wkwkwk 🙈
Kalau dulu aku suka nonton di web channel TVnya langsung, tapi berhubung skrg ga bisa lagi, jadi kalau ga di ba*gi*ku*y di ki*ss*as*ia*n (percayalah, ini aslinya hurufnya ga ada yg disensor 😝)
Mba hicha! Aku nunggu posting linkedin learningnya!
Siap! Ntar kalau ada mood-nya wkwk
Asiiikk, jd skrng tiap bulan akan posting wrap up ya Cha? Mantaaabb 😍
Btw, ca jg loh pake linkdn learning. Itu keren bgd sih mnrt ca. Banyak bgd ilmu bermanfaat, walau klo ca lbh banyaknya ikutin training2 pengembangan diri gt. Sama ikutin yg tips buat bikin novel. Ga yg belajar serius buat pemograman 😅 Semangt Cha, ntr sharing lengkapnya yaa.. 😉
Doakan semoga ku istiqomah ya, ca 🙈
Iya, ca. IMO Ilmunya juga practical banget di sana. Sayangnya, cost-nya lumayan juga, ya… Yah… di mana2 juga ada harga ada rupa, sih… 😁
Asik asiiiik, seru banget baca monthly wrapped kayak yang ditulis mba Jane, mba Hicha dan mba Eya hihihi ~ apa mungkin bloggers lainnya yang menulis wrapped itu Lia? Sebab kayaknya pernah lihat Lia bahas monthly wrapped *eh atau saya ikutan mimpi seperti mba Hicha?* ahahaha 😂
By the way, saya kagum mba Hicha belajar programming yang mana itu susah bingitsss. Kalau saya maybe akan pilih tidur, mba. Wk. Semoga perjalanan mba Hicha belajar programming bisa berbuah bagus yaaaa 😍 Dan terima kasih rekomendasi doramanya, saya jarang lihat dorama kecuali yang di Netflix, waktu itu pernah dikasih rekomendasi sama mba Eya, tapi yang kesampaian baru satu, yang judul Mother kalau nggak salah 🙈
Terus habis baca post ini, jadi penasaran mau lihat Donburi Iincho gara-gara ada info Donburi dengan topping beda-beda hahahaha. Secara saya suka makan Donburi, jadi ingin tau seperti apa topping yang digunakan oleh tokohnya 😂 — Ohya, selamat memulai bulan Februari mba, semoga bulan ini berjalan lancar dan apapun harapan mba Hicha bisa terlaksana 🥳🎉
Kak Eno, kalau aku bikinnya nggak pakai judul “wrapped” 🤣 jadi aku nggak termasuk hitungan 🤣🤣
Oh iya, Lia jg masuk yg bikin review bulanan, ya…
*masih misteri siapa yg pake kata wrapped 🤣*
Nah, lho… sepertinya mba eno jg bermimpi 🤣
Saya seneng belajar hal baru, sih, mba… sayangnya cepet banget bosennya 🙈
Jadi saat ini saya nyobain beberapa hal sekaligus buat menemukan yg mana yg bener2 mau saya dalami. Tapi kadang dibatasi oleh waktu yg terbatas dan kebutuhan fisik (tidur is lyfe ya, mba… 🤣)
Iya, mba, di Netflix kayaknya dorama itu dikit banget, ya… belum lagi banyakan yg berat, bikin cranky abis nontonnya, kayak Mother itu 🙈 Padahal IMO banyak banget dorama bagus. Sayangnya aksesnya (subs maupun legalitas) jauh lebih sedikit dibandingkan drakor. Tau dah kenapa itu mereka kayak sok eksklusif gitu 😅
Aamiin… makasih, mba eno… doa yg sama buat mba eno juga 😘
Review-nya bagus kak
Thank you 🙂
Asikk! Ada lagi yang bikin monthly review, aku senang bacanya 😍
Kak Hicha tontonannya banyak banget 🤣. Aku belum pernah nonton dorama Jepang karena belum interest ke sana, tapi melihat Kak Hicha banyak nonton dorama Jepang, sepertinya suatu hari aku harus coba nonton sekali 🤭.
Gimana rasanya di test swab, Kak? 🤣 Lebih ke arah sakit atau geli?
Amiiinnn. Semoga pandemi ini bisa segera berlalu 😭 nggak sabar ingin jalan-jalan dengan leluasa lagi huuu
#Auto minder.. banyak banget yang dikerjain selama Januari yah.. Udah gitu belajar Phyton lagi.. wadaww saya mah belajar ular kadut saja belum pernah. Keren loh Hicha berani menekuni coding/programming.
Niat untuk menjadi pengembang website juga kah mempelajari Phyton? In any case, jempol banget dah.
Udah belajar itu, tontonannya ..beeuh.. banyak juga.. nambah minder ajah sayah.. hahaha saya mah buku saja ga selesai selesai itu..
Saya juga #autominder kalau lihat peternakan blog Pak Anton… 😄
Kalau ular tangga, gimana Pak? Kayakny udah jagoan, deh… 😝
Belum tau mau dipake buat apa, Pak. Masih dalam tahap mengeksplor. Kebetulan Python saat ini bisa diimplementasikan di banyak area. Mulai dari website sampai ke simulasi numerik juga. Makanya saya tertari buat mulai belajar. Tapi saya mah masih sangat sangat cupu. Seujung kuku pun belum dikuasai. Masih jauuuuuh perjalanan wkwkwk
Tontonannya mah keliatannya doang banyak, Pak. Kalau ditotal durasinya, tentu saja lebih banyakan tidur 🤣🤣🤣
Mba Hicha ku juga nungguin postingan spesial LinkedIn Learning 😆
Weey daftar dorama yang Mba Hicha review di sini banyak yang ada di list-ku tapi belum ada waktu nontonnya 🙈 Terutama Nigeru wa Hajidaga Yakunitatsu, suka banget dulu sama doramanya dan greget banget sama karakternya Hoshino Gen di situ, pengin nampol bawaannya 😂😂 Kalau dulu pas nonton doramanya aku malah sukanya sama karakter tantenya Mikuri karena mandiri dan keren banget 💕 Terus Stolen Identity tuh waktu itu masuk daftar di JFF Plus, tapi aku malah kelewat soalnya genrenya misteri/thriller dan pas mau nonton udah kemaleman jadi takut 🙈🙈
Btw sama Netflix kemarin juga baru direkomendasiin doramanya Kimura Takuya, judulnya I’m Home. Genrenya mystery juga sepertinya sih 😁
Baiklah, ku kan berusaha menuliskannya *bertapa mencari ilham*
Aku juga keinget belum nonton Stolen Identity gara2 lihat di list JFF. Tapi, waktu itu ga sempat nonton.
Yg edisi spesial ini juga menggemaskan lho dia… terus cerita mereka berdua itu aplikatif banget buat nanti dipraktekin kalau berumahtangga 🥰
Aku nonton I’m Home waktu itu pas masih ongoing. Ga tau kenapa akhir2 ini (10 tahun terakhir kayaknya), doramanya Kimutaku asa template gitu karakternya. Tapi I’m Home baguuuus lho, mba… *meracuni mba eya biar nonton 😝*
Wooww!! Dorama yang ditonton banyak bener!!
Dan dari semua dorama, aku cuman ngeh sama Yui dan Gen, karena nonton juga!!
Jadi itu lanjutan kisah mereka ya??
Yaampun, tiap kali liat mereka barengan tuh langsung pingin goyang koi! Sebelum era tiktok dance ini kemana-mana dah!
Bikin colab koi dance nih kita, Pit? 🤣
Aku suka dua2nya, baik yang spesial maupun serialnya dulu. Yg spesial karena selain lebih pendek (cuma satu episode durasi 2 jam), lebih related dengan kondisi saat ini. Jadinya pas nonton berasa dapet semua. Ya kocaknya, ya terharunya. Selesai nonton jadi bikin senyum2 🥰
Ya ampun mauu dong liat Mba Hicha sama Pipit duet Koi dance 😆😆
Hai mbake Hicha… Hehehe. Salam kenal! Mampir nih mampir…
Huhuhu, banyak banget series yang ditonton. Sebagai orang yang sekarang nggak kuat nonton, ku kagum sekali sama yang kuat nonton lama. Dulu pas SMA sih masih bisa, sekarang kok susah banget ya buat nahan fokus? Buat baca buku aja susah payah (modalnya mata doang), kalau series pusing gitu lho harus masang mata masang telinga dan pikiran juga 🤣🤣
Truss, saya juga kebetulan ada akses linkedin learning. tergampar nih baca laporannya mbak hicha karena sejauh ini saya belum menyelesaikan satu kelas pun. (terakhir beresin kelas tahun lalu. itu juga lupa kelas apa). Beneran harus mulai lagi ini mah, saatnya menjadwal belajar. Semoga segala yang direncanakan mbak hicha lancar yaaa.
Oiya. Habis keliling-keliling di blog ini… sepertinya kita satu almamater *pssst pssst pssst*
Hai, mba Mega… makasih sudah mampir 🤗
Berhubung kebanyakan serial ongoing, jadi nontonnya dicicil kok, mba… 😆
Setuju banget nih buat baca buku. Aku juga makin ke sini makin sering terdistraksi dlm membaca buku.
Kalau tontonan, mungkin karena nyarinya yg ga berat2 banget, jadi bisa ditonton sambil ngapain gitu, deh… 🤣
Iya, mba… saya pun sebenarnya merasa sayang kalau linkedin learning-nya ga dimanfaatkan dgn semaksimal mungkin. Aksesnya berbayar sih, y… 😅😅
Wah… apakah mba Mega dari fakultas timur jauh tetanggaan sama Aula Timur? 😁
Dibayarin kantor sih, LinkedIn-nya, jadinya ngerasa sayang karena udah gratisan.. saya pulak yang ngurus pembayarannya… (lah curhat)
He he he. Iya mba, saya penghuni timur jauh wkwkwk. Salam buat penghuni hangar barat yaaa 😂😂
Halo Mba Hicha… First time aku mampir kesini.. btw salam kenal yakk.. wkwkwk 😇 nama saya Bayu😝🤪…
Keren2 aku suka baca monthly wrapped kaya gini, tapi paling nggk bisa nulis kaya gini di blog sndiri… atuh mah apa.. kehidupanku selalu nggk jauh2 dari kerjaan, kuliah, ngajar, terus kalau libur pasti di rumah aja.. wkwk 😅jadi monoton..
Mba aku tunggu yah postingan Linkedinnya.. semoga moodnya keburu kekumpul yah.🤭.. Soalnya sering banget di ajak teman2 kuliah buat ikutan. Tapi aku tipe anak yg sering rebahan aja kalau dirumah.. wkwk…
Wahh doramanya banyak banget… Sensei aku serinng kesal kalau pas jam istirahat sering ngedapetin aku lagi nnton drakor.. Beliau sih pengennya aku tontonin dorama Jepang. Lahh gimana yah, orang nggk punya rekomendasinya apaan yg bagus.. dan mungkin donburi ini yg bakalan aku coba ikutin biar bisa pamer ke sensei kalau nonton dorama juga.. hahah 😆😆
Terimakasih Mba…
Halo, Mas Bayu… salam kenal, ya… 😊
Coba ditulis aja, mas… siapa tau yang menganggap monoton itu cuma Mas Bayu aja. Padahal bisa jadi sebenarnya seru2 aja… 😬
Wah… iya, nih… ini malah jadi kepikiran nulis yang lain… 🤣🙈
Mudah-mudah dalam dua-tiga tulisan ke depan, ya… 🙏
Enaknya jaman sekarang tuh gitu ya, mas… sambil rebahan di rumah pun udah bisa belajar. Tinggal mau atau nggak, sama nggak nunda2 aja… *tampol diri sendiri yg sering banget menunda2 🙈*
Selain itu, emang drakor juga lebih gampang aksesnya sih, ya… wajar, sih… hukum supply and demand. Banyak permintaan, banyak juga yang menyediakan. Entah kenapa Jepang tuh yang suka sok eksklusif, bikin susah diakses. 😅
Thank you juga mas Bayu udah berkunjung 😊
Bbrp dorama nya menarik mba, trutama yg ricebowl, dan yg bertema thriller. Tapi memang sih aku pernah nonton 2 dorama, dan jujurnyaaa nih, ga terlalu intense gitu loh. LBH mudah ditebak endingnya, beda Ama drakor yg plot twist kdg bikin bengong hahahaha.
Tapi bukan berarti aku ga suka dorama. Msh mau nonton asal ceritanya menarik minatku, trutama soal makanan dan misteri td.
Tp rasany aku mau selesaikan dulu drakorku yg segambreng ituuuu hahahahaha. List semakin panjang. Kalo masukin dorama, yg ada ga selesai2 😀
Waduh… jadi penasaran, dorama apa nih yang kak fanny tonton?😅
Wkwkw… iya, kak… hidup udah berat, jangan nambah2 beban lagi. Beban buat nonton pula… 🤣🤣