Halo, semuaaa!
Januari udah mau selesai, tapi blog ini belum di isi sejak tanggal terakhir tahun lalu, dong… π
Adakah yang seperti saya, yang masih belum tau mau ngapain di tahun ini? The perks of hidup tidak ngoyo dan tidak FOMO. Tenang, karena less ambis, jadi berasa tidak dikejar-kejar sama diri sendiri.
*kalau sama kerjaan kantor, masih dikejar-kejar, sih… wkwk*
Tapi, kok ya jadi kayak kurang semangat karena nggak ada keinginan yang ingin dicapai banget.
Yah… merasa cukup itu baik, tapi kalau jadi bikin less produktif, berasa rugi juga. Pada akhirnya, memang harus hidup seimbang antara merasa cukup dan berkeinginan untuk berprogres ke arah lebih baik. Betul, tidak? *iyain aja, biar cepet π
Okay, enough talk!
Kali ini saya mau melanjutkan cerita The Stranger I Met, yang episode pertamanya bisa dibaca di sini. Sudah lewat setengah tahun aja. Yang lama-lama kadung terlupakan dengan semakin banyaknya orang yang ditemui dalam hidup. Heuheu.
Jadi, mari dilanjut, kaka~
Lanjutkan membaca “The Stranger I Met (Ep. 2) – Halal Cafe Owner”