Diposkan pada Experience

Welcoming 2024

Happy New Year, blogosphere! πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰

Wkwkwk

Januari udah hampir kelar, lu baru muncul aja, sis? πŸ™ˆ

Sebenarnya, (buat saya) pergantian tahun itu nggak ada bedanya dengan bergantinya hari kayak biasa. Paling yang rada beda, karena kalau di Jepang, tahun baru itu mirip lebaran di Indonesia. Jadi, orang-orang pada mudik ke kampung halamannya.

Lanjutkan membaca “Welcoming 2024” β†’
Diposkan pada Experience

3 Bulan Menjadi Ibu

Dibilang nggak berasa, yaa, berasa banget, sih. Tapi, setiap me-review kembali perjalanan tiga bulan (lebih) ini, cukup bikin tersenyum bangga.

Bangga sama diri sendiri dan partner hidup, yang sudah berusaha sekuat tenaga, beradaptasi menghadapi manusia kecil yang baru dilahirkan. Juga beradaptasi satu sama lain, karena peran baru, mau nggak mau ada bagian dari masing-masing kami yang berubah.

Cukup bikin terasa naik-turun bagai roller coaster. Tapi, saya bersyukur karena menghadapinya berdua dengan orang yang kami saling pilih satu sama lain. Jadi, saat-saat sedang merasa ‘turun’, saya berusaha untuk mengingat-ingat lagi hal-hal baik yang pernah dia lakukan hingga kami bisa berada di sini.

Lanjutkan membaca “3 Bulan Menjadi Ibu” β†’
Diposkan pada Experience, Japan and Japanese

Serba-serbi Hamil di Jepang

Saat baru ketahuan hamil, seperti kebanyakan calon orang tua baru, saya berusaha mencari banyak informasi demi kehamilan dan proses lahiran yang lancar. Sayangnya, informasi kehamilan WNI di Jepang masih sangat terbatas. Jadi, saya pikir, ada baiknya saya juga menuliskan serba-serbi kehamilan di Jepang berdasarkan pengalaman pribadi.

Lanjutkan membaca “Serba-serbi Hamil di Jepang” β†’
Diposkan pada Experience

Cerita Lahiran di Jepang

Beberapa hari sebelum lahiran, saya harusnya menuliskan postingan J-Corner bareng Eya seperti biasanya, tapi terpaksa skip karena ternyata saya lahiran sebelum waktunya.

Ini cerita nikahannya aja belum, kenapa malah langsung cerita lahiran, yak? Wkwk πŸ™ˆHarap maklum, anaknya kadang emang suka random.

Alhamdulillah saya sudah melahirkan, setelah sebelumnya hamil *yaiyalahh masa langsung brojol πŸ˜…*. Setelah lahiran, saya dibiarkan sendirian untuk beberapa saat. Tujuannya, sih, agar saya beristirahat. Tapi, alih-alih tidur, kepala saya rasanya penuh sekali. Jadi, mesti dikeluarkan isinya dengan cara dituliskan, atau istilah kekiniannya journaling, kali ya? Berhubung nggak ada laptop, akhirnya saya tulis di hape.

Eh, kok setelah dibaca-baca lagi, apa nggak sekalian aja saya jadiin blogpost. Siapa tau ada yang lagi nyari info, kan…

Entahlah siapa, tapi semoga saja bermanfaat. Hehehe.

Lanjutkan membaca “Cerita Lahiran di Jepang” β†’