Diposkan pada Japan and Japanese

(Doramatalk Ep.2) My Top Three Japanese Dramas

Hola, kembali lagi di Doramatalk yang memasuki episode ke dua. Yay! 🎉🎉

Kali ini saya sama Eya akan membahas tentang Top Three dorama masing-masing. Bagaimana cara memilihnya, disesuaikan dengan interpretasi masing-masing juga. Biar lebih variatif. Kan jadi lebih seru, tuh… Hohoho.

Saya sendiri kepikirannya tiga dorama dari tiga kategori berbeda, yaitu dorama terbaik, dorama paling mengecewakan, dan dorama di luar ekspektasi saya.

Kuy lah, disimak. 😉

Oiya, tiati, spoiler bertebaran. Wkwk.

Dorama Terbaik

Sebenarnya saya bingung kalau disuruh milih dorama terbaik menurut saya, karena ada banyaaaak (yah, minimal lima lah, kayak huruf ‘a’ yang ada di sini 😝). Dari genre romcom, family drama, human drama, asadora, sampai ke thriller dan dorama anak sekolahan juga masing-masing punya tempat tersendiri di hati saya.

Tapi, setelah mempertimbangkan dari sisi sudah lama ditonton, masih terkesan sampai sekarang, akhirnya saya memutuskan untuk menempatkan Pride sebagai Best Japanese Drama menurut saya.

Poster by IMDb

Dorama yang dibintangi oleh Kimura Takuya ini sudah pernah saya bahas sedikit di postingan tentang om-om cool raja dorama satu ini.

Baca juga:

Dorama ini diproduksi tahun 2004, jadi harap maklum kalau kualitas gambar masih belum sekinclong sekarang. Smartphone aja belum ada. Masih pada pakai HP flip atau candybar.

Dorama ini bercerita tentang kapten tim ice hockey, Satonaka Halu (Kimura Takuya) yang tidak halu *halah*, dan kecintaannya pada hockey dan timnya. Juga kisah-kisah di sekitarnya, mulai dari masa lalu beberapa anggota timnya; masa lalunya sendiri dengan sang mantan pelatih, juga tentang sang ibu yang meninggalkannya saat kecil, tapi kemudian sejak dia mulai terkenal si ibu muncul kembali dan dikemudian hari diketahui bahwa si ibu mendekati hanya demi uang; sampai kisah cintanya dengan Murase Aki (Takeuchi Yuko), seorang karyawati biasa di perusahaan tempat klub Halu bernaung.

Aki ini sebenarnya sudah punya pacar. Tapi, LDR dan sudah tiga tahun tidak dikontak sama sekali. Si pacar juga tidak memberi tahu kapan dia akan kembali. Dia hanya meminta Aki untuk menunggunya di ujung sebuah jembatan. Dan tiap minggu Aki pun menunggu di ujung jembatan tersebut selama tiga tahun lamanya.

Halu (yang artinya musim semi, dibaca sebagai Haru, karena bahasa Jepang tidak bisa membedakan huruf ‘l’ dan ‘r’) mendekati Aki (yang artinya musim gugur), karena awalnya memang tidak tertarik menjalani hubungan serius. Bagi Halu, ice hockey adalah segalanya dan hubungan serius hanya akan menjadi pengganggu. Sejak awal Halu mengatakan kalau dia tidak berniat serius, jadi Aki cocok menjadi targetnya karena Aki pun masih setia menanti si pacar.

Sampai akhirnya Halu menyadari, dia mendekati Aki lebih karena tertarik pada kesetiaan Aki dan jadi jatuh cinta beneran. Sayangnya, saat Aki juga mulai tertarik dengan Halu dan karakternya yang berbeda 180 derajat dengannya itu, kekasihnya kembali dan atas nama kesetiaan, Aki tentu saja kembali pada si pacar.

Lalu bagaimana kelanjutannya? Apakah Halu juga melepaskan Aki begitu saja?

Tonton sendiri aja lah, ya… 😝

Kenapa saya memasukkan dorama ini sebagai Best Japanese Drama di postingan ini? (Bisa berubah di postingan lainnya 😛✌)

Pertama, karena dorama ini terbukti bagus, dengan viewership tiap episode-nya mencapai lebih dari 25%.

Kedua, karena fokus ceritanya imbang antara romance dan kisah perjalanan dan perjuangan hidup. Bagaimana Halu yang tetap latihan setelah party bersama anggota tim, bagaimana masing-masing anggota tim deal with their own problem tapi tetap dibantu oleh anggota lainnya. Juga Aki yang selama menunggu di ujung jembatan selalu bertanya-tanya, apakah dia menunggu karena benar-benar cinta, atau lebih karena sudah terbiasa dan terlalu takut untuk keluar dari ke-terbiasa-an tersebut. Bahasa zaman sekarangnya, takut keluar dari zona nyaman gitu, kali ya… Pergulatan masing-masing tokoh dengan diri mereka sendiri tersebut, meninggalkan kesan cukup mendalam buat saya.

Ketiga, jalan ceritanya. Seperti khasnya dorama Jepang, dorama ini juga padat. Dengan hanya 11 episode, ada banyak sisi yang dikisahkan. Ada banyak pelajaran hidup yang bisa diambil.

Keempat, akting pemainnya. Yah… kalau Kimutaku yang main, mah, udah jaminan lah totalitas aktingnya. Cocok banget meranin Halu yang (sok) cool tapi bukan tsundere, malah cenderung penyayang. Terbukti dengan walaupun awalnya merasa marah atas kedatangan si ibu, tapi saat bertemu kembali, Halu seperti anak remaja yang lagi nge-date sama ibunya. Sayangnya, si ibu malah mengkhianatinya lagi. 😦

Yang bikin saya cukup tersentuh adalah saat ibu Halu mendekati Aki dan memohon pada Aki untuk memberi tahu Halu bahwa dia butuh uang. Karena tidak ingin membuat Halu kecewa pada ibunya, malah Aki sendiri yang memberikan uang tabungannya buat ibu Halu. Ya, wajar sih, kalau Halu jadi jatuh cinta beneran.

Dan yang terakhir, scoring-nya baguus… Lagu I Was Born To Love You-nya Queens cocok banget dengan sisi manly dari ice hockey yang main hantam sana-sini, tapi tetap ada hawa-hawa bucin yang juga ditampilkan di dorama ini.

Dorama Paling Mengecewakan

Untuk yang kedua, dorama yang paling mengecewakan. Kenapa saya masukin kategori yang ini? Yah, namanya aja hidup, masa mau senang terus. Dari merasa kecewa kan kita juga bisa belajar untuk menyadari bahwa hidup tidak selalu sesuai ekspektasi. Hope for the best, prepare for the worst. *aseek*

Nah, untuk dorama yang mengecewakan ini jatuh kepada Todome no Kisu yang dibintangi Yamazaki Kento. Biar kata fangirl-nya Kento, mah, kalau doramanya jelek ya tetap saya bilang jelek. 🙂

Image source: asianwiki

Dorama ini mengisahkan tentang seorang host terkenal Dojima Otaro (Yamazaki Kento) yang hanya mengejar harta dan power. Karena kejadian di masa lalu, Otaro percaya cinta hanya akan membuat manusia sengsara.

Pada suatu hari, seorang wanita misterius berwajah pucat dengan lipstik merah muncul dan menciumnya. Setiap kali dia dicium wanita tersebut, Otaro akan mati tapi nyawanya kembali ke tujuh hari sebelumnya.

Sejujurnya, kekecewaan saya terhadap dorama ini terjadi karena saya sudah kadung berekspektasi tinggi. Waktu baca blurb-nya yang menarik karena berbau misteri, plus yang main selain Kento juga ada Mackenyu, Suda Masaki, Shison Jun, Araki Yuuko, dan Kadowaki Mugi, saya langsung tertarik.

Sayangnya, jalan ceritanya yang bisa dibilang 5-10 menit sekali time slip ke seminggu sebelumnya itu, terasa terburu-buru. Sedikit-sedikit time slip, jadi rada garing.

Belum lagi aktingnya Kento di sini jelek banget. Keliatan kayak dibuat-buat. Entah karena pertama kalinya jadi tokoh utama di dorama (biasanya jadi co-star atau kalaupun lead role bukan di dorama, tapi di film), jadi mungkin ada pressure yang bikin aktingnya kurang bagus. Atau bisa juga karena sutradaranya kurang pandai mengarahkan. Karena di karya-karya sebelumnya aktingnya nggak sejelek ini. Huhu.

Yang jelas, saya cuma sanggup nonton sampai episode tiga. Terus udahlah dadah babay lambaikan tangan ke kamera. Wkwkwk.

Dorama Di luar Ekspektasi

Kalau yang tadi dorama yang mengecewakan karena terlalu berekspektasi, kali ini dorama yang saya pasang ekspektasi rendah, eh… ternyata baguuus. 🤣

Dorama untuk kategori ini jatuh pada Hana Nochi Hare atau Boys Over Flower Season 2

Image source: asianwiki

Dorama ini bercerita tentang Sekolah Eitoku 10 tahun setelah F4 lulus. Di sini yang menguasai seluruh sekolah adalah C5 atau Correct/Collect 5 (dua-duanya disebut korekkuto 5 dalam bahasa Jepang). C5 ini dipimpin oleh Kaguragi Haruto bersama Taira Kaito, Maya Airi, Narumiya Issa, dan Eiibi Sugimaru.

Haruto yang khawatir dengan keberlangsungan sekolahnya, bersama C5 melakukan razia rakyat jelata yang tidak mampu membayar uang sekolah, dan memaksanya keluar sekolah agar tidak menjadi beban sekolah mereka. Karena itu mereka disebut C5, antara untuk mengkoreksi kondisi siswa, bisa juga sebagai pengoleksi rakyat jelata. Hahaha.

Di sisi lain, ada Edogawa Oto yang saat masuk kelas satu merupakan orang kaya, sayangnya setahun kemudian keluarganya bangkrut. Oto tinggal bersama ibunya di kontrakan sangat sederhana, sedangkan ayahnya berlayar demi mencari nafkah agar Oto tetap bisa melanjutkan sekolah. Untuk biaya hidup sehari-hari Oto bekerja di mini market sepulang sekolah.

Oto sangat takut kena razia rakyat jelata C5. Dia takut dikeluarkan dari sekolah. Padahal dia sudah berjanji pada almarhumah ibu Hase Tenma, teman kecil sekaligus tunangannya, agar bisa lulus dari Sekolah Eitoku. Tapi, secara tak sengaja malah bertemu dengan Haruto di mini market tempat dia bekerja.

Lalu, bagaimana nasib Oto selanjutnya?

Saat membaca blurb-nya saya suudzon dorama ini bakal nggak bagus, karena yah mirip-mirip sama premis Boys Over Flower yang pertama, kan, ya… Apalagi yang jadi heroine-nya nggak se-cute Inoue Mao yang jadi heroine di series pertama.

Tapi ternyata ceritanya baguuus…

Selain karena di sini nggak ada bully-membully dan saling tonjok yang nggak masuk akal kayak di seri pertama, Haruto dan anak-anak C5 lainnya juga sok-sokan jadi penguasa karena ada alasannya. Beda dengan F4 yang emang iseng aja, memanfaatkan kekuasaan mereka.

Kemudian, walaupun gaya hidup mewah yang ditampilkan tetap lebay seperti seri pertama, tapi cerita tentang keluarga dan persahabatannya lebih ngena juga. Bahkan Airi yang awalnya judes dan galak banget, malah berbalik menjadi salah satu sahabat baik Oto. Pokoknya bisa dibilang nggak ada tokoh antagonisnya, deh.

Akting para pemainnya juga bagus… Terutama Sugisaki Hana yang memerankan tokoh Oto. Walaupun bukan aktris muda berwajah cantik, tapi tiap adegan yang diperankan ‘dapet’ emosinya.

Ekspresi bengong lihat mie instant cup, karena memang belum pernah makan sebelumnya. Juga dia yang nggak tau cara mengelap kaca. Pokoknya kelihatan banget dulunya anak orang kaya, tiba-tiba harus kerja di mini market. Nggak ada adegan dia marah-marah atau bete karena harus kerja, kok… Justru yang ada ekspresi ‘lady’ dengan manner yang bagus, tapi harus turun kelas, gitu. Dan Hana-chan memainkannya dengan bagus. Kalau dilihat di track record-nya kelihatan, sih… terbukti dengan banyaknya penghargaan yang sudah didapat di usia yang belum genap dua puluh tahun.

Ada sih, scenes emosional terutama saat Oto bingung dengan perasaannya sendiri terhadap Haruto. Tentu saja dia memilih tunangannya. Karena emang tunangannya ini paket lengkap. Udah lah tajir, ganteng, ketua OSIS, jago olah raga, dan baik hatinya kebangetan. Haruto aja sampai minder. Udah kayak second lead di drakor. 🤣

Haruto-nya juga kocak bener. Kalau Domyoji di seri satu itu diceritakan sebagai jagoan serba bisa, tapi sister complex, Haruto ini malah aslinya malah nggak PD-an. Apalagi dengan ayahnya yang galak dan menuntut kesempurnaan. Makin-makin lah dia inferior complex. Jadi gaya sok jagonya itu sebenarnya cuma gaya-gayaan doang. Mungkin karena itu dia minder berat sama Tenma.

Meskipun begitu, sikap mau terus berusaha dan tidak mudah menyerahnya itu bisa kita contoh. 😉

Pokoknya dorama ini tuh beneran di luar ekspektasi saya. Yang tadinya suudzon, jadi sangat menikmati. Walaupun tetap rada sebel sama ending-nya, sih… Hahaha.


Kira-kira begitulah Top Three Dorama pilihan saya. Kalau mau tau bisa ditonton di mana, googling aja, ya… 😁✌

Jangan lupa mampir di Top Three-nya Eya juga di sini.

Sampai jumpa di Doramatalk berikutnya~ 😘

Penulis:

To many special things to talk about... =p

13 tanggapan untuk “(Doramatalk Ep.2) My Top Three Japanese Dramas

  1. Ih sama banget niih soal Hana Nochi Hare! Aku nonton ini karena iseng aja lanjutan dari Hana Yori Dango, apalagi dari awal udah diumumin bakal ada cameo para F4 kaan… Eh ternyata beneran baguuuuss, walaupun di 2 episode sebelum terakhir aku sempat ngerasa bosen sedikit tapi overall bagus 😆

    Dan Haruto tuh karakternya bener-bener manusiawi banget yaa, kayak sering ketemu anak songong di sekolah tapi di rumah tuh dia kayak ga dianggap sama orangtuanya.

    Terus tentu saja cameo Oguri Shun di sini bikin teriak-teriak hahaha karena sebelumnya lihat dia masih brewokan tau-tau muncul di sini kinclong kayak 20 tahun lebih muda 😂😂😂

    Pride aku belum nonton doong hahaha doramanya KimuTaku tuh memang banyak banget yaa, sampai di VIU aja ada kategorinya sendiri wkwkwk…

    1. Benerrrr… aku rada sebel sama ending-nya. Emang diniatin ada season 2 kayaknya. Tapi kok belum ada gelagatnya, ya? Kadung dewasa ini para pemerannya. Hahahaha

      Iya, ya, ternyata mau setajir apa juga, tetap bisa inferior complex. Kalau Haruto mungkin karena usahanya nggak pernah diakui ortunya. Jadinya belagu nyari pengakuan di luar. Ckckck.

      Sayangnya Tsukushi malah ga muncul, ya… 😅

      Aku Viu cuma ada di HP, dan suka males nonton karena mengurangi screentime di HP. *tapi di laptop atau tablet jalan terus 🙈*

      Selama 10tahun terakhir agak menurun, sih, rating dorama2nya KimuTaku, mungkin karena udah om-om tapi kok masih sok cool aja gitu kali, ya… wkwkwk

  2. Aku belum tahu ketiga dorama itu, tapi melihat ulasannya pengin nonton Todome No Kisu, karena ada unsur misterinya, cuma aku tidak terlalu berekspektasi sih, soalnya ngga kenal sama bintang bintangnya.😄

    1. Cus ditonton, mas Agus… nanti bikin review dengan banyak spoiler, ya… biar aku ga perlu lanjutin nonton lagi. 😂✌

      1. Tadi sudah Googling dramanya, ada sih situs yang nyediain link download tapi di klik muter-muter ngga ketemu. Ngabisin kuota doang bahkan kesasar ngga tahu kemana.😂

      2. waduh… mungkin mas agus belum beruntung. hehehe.
        saya sendiri jarang download, lebih senang streaming biar ga ngabis2in memori harddisk. Hehehe.

  3. Wah Kak Hicha aku langsung tertarik sama Pride!! Entah kenapa kalo ada dorama, film atau anime ngebahas tentang olahraga berasa dipanggil😅. Anyway Kak kalo diliat dari tulisan Kak Hicha pembagian ceritanya dibagi rata ya….bagian tentang olahraga hokinya mendominasi gak kak? Terus adegan romancenya banyak gak? Aku gak baca semua pembahasan ttg dorama ini, gak mau spoilerrr *bawel* 😂

    1. untuk scene main ice hockey-nya sendiri, kalau digabung antara pertandingan sm latihan mungkin ada 20-30% total durasi kali, ya? Romance-nya juga segitu. Yang lainnya bagi-bagi durasi untuk penyelesaian masalah ga cuma tokoh utamanya tapi juga tokoh-tokoh lainnya. Padat lah pokoknya ceritanya, mah… 🤣

  4. takuya kimuraaaaaa, omaigoddd
    dorama taun 2004, lama juga ya mbak, taun segitu aku udah nggak perhatian sama dorama lagi, makanya kudet nih hahaha

    1. Kayaknya emang ga diputer di Indonesia, mba… tahun 2004 Indonesia lagi keranjingan serial Taiwan. Hehehe.

Tinggalkan komentar