“Saya selalu menyarankan ini, jika kalian masih muda, punya banyak waktu luang, tidak memiliki terlalu banyak keterbatasan, maka berkelilinglah melihat dunia. Bawa satu ransel di pundak, berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain, dari satu desa ke desa lain, dari satu lembah ke lembah lain, pantai, gunung, hutan, padang rumput, dan sebagainya. Menyatu dengan kebiasaan setempat, naik turun angkutan umum, menumpang menginap di rumah-rumah, selasar masjid, penginapan murah meriah, nongkrong di pasar, ngobrol dengan banyak orang, menikmati setiap detik proses tersebut.Maka, semoga, pemahaman yang lebih bernilai dibanding pendidikan formal akan datang. Dunia ini bukan sekadar duduk di depan laptop atau HP, lantas terkoneksi dengan jaringan sosial yang sebenarnya semu. Bertemu secara langsung dengan banyak orang, kebiasaan, kebudayaan, akan membuka simpul pengertian yang lebih besar. Karena sejatinya, kebahagiaan, pemahaman, prinsip-prinsip hidup itu ada di dalam hati. Kita lah yang tahu persis apakah kita nyaman, tenteram dengan semua itu.”
-Tere-Liye-

Selalu merasa ‘bergetar’ ketika menemukan kata yang familiar di mata.

Darat, udara, laut, kesemuanya masih di bumi jua..
Bersyukurlah masih diberi kesempatan menikmati keindahan ciptaanNya.


Bahkan burung-burung pun disediakan gerbang oleh mereka..
(tori=burung)

Dan kuil-kuil serta pagoda dimana-mana..


Ingin bersauna ala Bali? Datanglah ke ‘Hati-hati’. Sstt.. ini pun di Hiroshima..

Hiroshima, kota cantik dengan trem-nya. Terkesan elegan bak kota-kota di Eropa. Dan tak pelak, hal-hal yang berkaitan dengan bom atom pun menjadi tujuan utama..


Agar jangan ada lagi Hiroshima tahun empat lima lainnya, Pak Walikota Hiroshima pun mengirimkan surat protes kepada negara-negara yang mengembangkan nuklir setiap tahunnya.

Kini yang tertinggal hanya kenangan dan barang-barang separuh meleleh yang tersisa..



Ya, semoga tidak ada lagi Hiroshima tahun empat lima lainnya..


Sejauh kaki ini melangkah, akhirnya harus kembali pulang jua..
Tak hanya pulang ke rumah, pun suatu saat harus pulang kembali padaNya..

Akankah kita siap, saat itu tiba??
Thrilled by the picture Cha. Mengharukan melihat barang-barang korbbn bom atom. Yang namapun perang ya. Semoga ga pernah kejadian lagi.
Kutipa Tereliyenya keren. Langsung makjleb. π