Diposkan pada Japan and Japanese

(J-Corner Ep.3) Cerita Film di Bulan November

Nggak terasa 31 hari lagi udah ganti kalender, gaes! Semoga tahun 2023 berjalan lancar dan tercapai semua yang diinginkan, ya… Atau minimal yang dibutuhkan lah… Siapa tau, nggak punya keinginan gitu, kan? Am I being demotivated? Wkwk. Canda motivasi.

Eniwei, untuk episode J-Corner kali ini, saya sama Eya mau cerita tentang film-film yang ditonton di bulan November aja. Bagi yang pernah denger, mungkin udah tau kalau awal bulan ini ada Japan Film Festival (JFF). Spesial pake telor karena tahun ini dua kali, yaitu bulan Februari (online dan sebenarnya ini tuh jatah tahun lalu), dan November ini (offline).

Saya sempat nonton beberapa film untuk event di Februari, tapi berhubung saya sudah di Jepang sejak September, jadi nggak berkesempatan nonton yang di bulan November.

Untungnya, saya nonton 3 film di bulan ini, jadi tetap kebawa hawa JFFnya lah ya…*maksa 😝*

Film pertama berjudul And So The Baton Is Passed, kebetulan ada di Netflix Japan dan tayang di JFF juga. Kalau dua film lagi, dua-duanya karya Shinkai Makoto. Suzume no Tojimari, baru rilis di bioskop tanggal 11 kemarin, dan satu lagi Weathering With You yang dirilis 3 tahun yang lalu, baru sempat saya tonton di Netflix juga.

Mari kita bahas~~

MIGHT INCLUDED SPOILER!!

Baca juga cerita JFF Eya di sini, ya… 😉

And So The Baton Is Passed

And So The Baton Is Passed (Source)

Blurb:

“Morimiya Yuko (Nagano Mei), seorang gadis SMA yang tinggal berdua dengan ayah tirinya (Tanaka Kei), adalah remaja yang canggung di luar rumah dan sangat disayang oleh Morimiya, sang ayah tiri. Kehidupannya di sekolah tidak berjalan lancar, karena sikapnya yang lebih sering menghindar dari masalah. Di sisi lain, ada Miitan (Inagaki Kurumi), seorang gadis SD yang cengeng tapi pintar bergaul. Miitan tinggal berdua dengan ayahnya (Omori Nao) yang kemudian menikah lagi dengan Rika (Ishihara Satomi), tapi kemudian meninggalkan keduanya demi mimpi membuka usaha di Brazil. “

Film ini seperti menceritakan kisah dua keluarga single parent, tapi seiring dengan berjalannya cerita, ternyata saling berkaitan satu sama lain. Kaitannya akan terkuak di pertengahan film, sambil menguak latar belakang Yuko dan Rika, dan di akhir kita jadi mengerti kenapa judul film ini seperti itu.

Untuk akting masing-masing pemain, sudah tidak perlu diragukan lagi. Mei-chan membawakan Yuko yang socially-awkward tapi selalu tersenyum dengan pas. Senyumnya bukan senyum beneran senyum tapi lebih ke senyum agar tak terlibat masalah. Cengengesan, walaupun lawan bicaranya sebenarnya sebal. Tipe yang gampang dibully dan memang kenyataannya Yuko mengalami perundungan yang ‘terasa’ tipis, tapi kayaknya kalau ngalamin sendiri bikin sesak juga.

Begitu juga dengan Ishihara Satomi. Kayaknya tipe cewek bubbly dan fashionable seperti Rika udah paling cocok dengannya. Meskipun, tiba-tiba harus jadi single mother dengan anak tirinya dan dia tipikal orang yang tidak bisa memprioritaskan antara kebutuhan dan keinginan, Rika berusaha keras untuk membahagiakan Miitan.

Pun untuk tokoh-tokohnya, semua memiliki karakter yang kuat dan penting untuk jalan cerita film ini.

Ceritanya sendiri, menurut saya, lebih bertemakan family slice of life. Cerita keluarga dengan ciri khas alur yang berjalan seperti layaknya kehidupan sehari-hari. Meskipun bukan misteri, cukup membuat saya penasaran, karena tidak tau ceritanya mau dibawa ke mana?

Suzume no Tojimari

Suzume no Tojimari (official website)

Blurb:

“Suzume, gadis 17 tahun yang tinggal bersama bibinya di sebuah kota kecil di Miyazaki, pulau Kyushu, bertemu dengan seorang pemuda bernama Sota yang sedang mencari ‘pintu’. Petualangan mereka dimulai ketika Suzume kemudian melihat asap hitam aneh yang berasal dari tempat tujuan lelaki tadi, dan berlari mencarinya. Alih-alih menemukan si pemuda, Suzume justru menemukan pintu di tengah ruangan gedung tua dan membukanya. Ternyata pintu tersebut adalah ‘pintu bencana’ yang ada di berbagai tempat dan harus ditutup untuk mencegah bencana.”

Sebenarnya saya bukan fans berat anime. Tapi, karena terkesan dengan karya-karya Shinkai Makoto, tentu saja saya tidak akan melewatkan pengalaman menonton karya beliau ini.

Bagi penggemar anime Jepang, sepertinya sudah tidak asing lagi dengan Shinkai Makoto. Karyanya yaitu Your Name dan Weathering With You masuk dalam Top-10 Highest Gross Profit di Jepang. Saya sendiri sebelum film ini, baru menonton 5 Centimeters per Second dan Your Name saja.

Sejujurnya saya kurang terkesan dengan 5cm. Bukan karena filmnya nggak bagus. Tapi karena saya susah fokus dengan tontonan lebih dari satu jam, kecuali ditonton di bioskop. Berhubung saya nontonnya bajakan *jangan ditiru 🙈*, dengan kualitas jadul pula, jadilah nggak konsen nontonnya. Kalau sekarang ditanya ceritanya apa dan bagaimana, saya cuma ingat judulnya aja. 🤦‍♀️🤣

Baru terkesan banget dengan Your Name, meskipun banyak loss in translation wkwk. Terkesan dengan animasi, bgm, hingga jalan ceritanya.

Untuk film Suzume no Tojimari, saya nonton tanpa melihat trailer atau review-nya. Cuma sekadar tahu siapa pengisi suara tokoh utamanya aja. Biar surprise, gitu… 😆

Dan ended up saya suka bangeeet! 🤩🤩🤩

Kali ini Om Shinkai nggak main-main, yang sudah familiar pasti ngeh kalau lokasi-lokasi dalam anime karyanya berdasarkan pada dunia nyata. Jadi, walau ceritanya fiktif, tempat-tempatnya kebanyakan beneran ada.

Di film ini sendiri, menampilkan perjalanan hingga 3/4 Jepang. Mulai dari Miyazaki di bagian selatan Pulau Kyushu, lanjut ke Ehime di Pulau Shikoku, lanjut lagi ke Kobe di bagian agak barat pulau utama, sampai ke Miyagi di bagian utara pulau utama. Suka banget dengan animasinyaaa 😍😍😍.

Sayang, saya nggak bisa kasih screenshot-nya. Baru rilis di bioskop tanggal 11 November kemarin, say

Kobe Otogi no Kuni (Source: Google Maps) yang dijadikan referensi animasi untuk salah satu tempat ‘pintu bencana’ berada.

Dari sisi cerita, kali ini kisah cintanya tidak terlalu dominan, seperti 5cm atau Your Name. Lebih menceritakan perjalanan Suzume dan Sota mengejar Daijin, kucing yang doyan ‘bermain’ dengan bencana, sambil berusaha menutup pintu-pintu agar tidak terjadi bencana gempa.

Yes, seperti yang kita ketahui bersama, Jepang berada di lempeng bumi yang rawan gempa. Jadi, Shinkai Makoto mengambil mitos tentang gempa yang dipercaya masyarakat Jepang, sebagai latar belakang karyanya kali ini.

Selain itu, saya juga suka banget dengan score musiknya. Terutama untuk main theme song-nya (bisa didengar di trailer di atas), apalagi kalau ditonton di bioskop, langsung bikin merinding. 😂

Rumornya, film ini akan ditayangkan secara global di awal tahun depan. Sama seperti Your Name, saya yakin bakal masuk juga ke bioskop di Indonesia.

Weathering With You

Weathering With You (Source)

Blurb:

Morishima Hodaka kabur dari rumahnya di Kepulauan Izu ke Tokyo. Di ferry saat berangkat dan terkena badai, Hodaka ditolong oleh Suga, seorang duda beranak satu yang tinggal bersama keponakannya, Natsumi, dan akhirnya mempekerjakan Hodaka di kantor publishing yang khusus menerbitkan majalah bertema gaib. Sebelum akhirnya dipekerjakan oleh Suga, Hodaka bertemu dengan Amano Hina yang memberikannya makanan di McD di Shibuya dan bertemu kembali saat menolongnya kabur dari sekelompok orang jahat. Hodaka bersama Hina,yang ternyata dapat mengendalikan cuaca, memulai perjalanan mereka sebagai penjual jasa mengendalikan hujan.

Saya, kan, udah happy banget abis nonton Suzume, eh, pas saya tanya, si doi ternyata lebih prefer Weathering With You, karena dia preferensinya, kalau cerita fiksi ya dibikin fiksi aja, jangan dicampur aduk dengan kenyataan —fyi, ada scene musibah gempa di Tohoku tahun 2009 yang dimasukkan ke film ini.

Preferensi pribadi tentunya, tapi bikin saya penasaran dengan Weathering With You. Untung aja ada di Netflix, jadi cus lah saya coba tonton.

Dan terjadi lagi, namanya pun film, durasi 2 jam, ditonton di laptop, sedikit-sedikit terdistraksi. Saya jadi jadi nggak optimal menikmatinya. Satu film aja beresnya seminggu, dong… 🙈

Sebenarnya kayaknya bagus, sih, filmnya… Cuma emang faktor internal saya-nya aja. Hehehe.


Kalau teman-teman sendiri nonton film apa di bulan November ini? Ayo, cerita! *demanding 😝*

Sampai jumpa di postingan berikutnya~~ 😘

Iklan

Penulis:

To many special things to talk about... =p

8 tanggapan untuk “(J-Corner Ep.3) Cerita Film di Bulan November

  1. Netflix ID plss perbanyak film Jepang 😤😤😤

    Aku tuh suka banget Mei-chan di Baton! cantiiikk huhuhu… twistnya tuh smooth banget yaa sampe kayak “lho lho ooh gituu” ga yang tiba-tiba dateng bikin kaget 😂

    Aku suka Shinkai Makoto malah yang Kotonoha no Niwa, ceritanya memang biasa banget tapi suka suasana hujannya wkwkwk. Yakin sih ini Suzume pasti masuk bioskop sini, fansnya Shinkai Makoto di sini lumayan hardcore juga 😂

    wkwkwk ternyata beda pilihan kesukaan yaa sama si doi, tapi masih sama-sama Shinkai Makoto ini kok Hichaa 😄😄 Tapi yah aku tuh biasa aja sama Your Name, tapi sama Weathering with You aku lebih biasa lagi wkwkk cuma emang Shinkai Makoto kalau soal detail setting lokasi sih mantap banget paraaahh 👏👏👏👏

    1. Kotonoha no Niwa jadi paling favorit juga sih, justru karena yg paling sederhana. Adegan hujannya emang bagus.

      Film Shinkai mah pasti masuk, soalnya banyak fans hardcore tadi hihi.

    2. Kalau aku memohonnya pada Netflix JP biar banyakin film Indonesia 🤣🤣🤣

      Iya, saking beneran slice of life gitu, jadi ga berasa, walau sebenarnya bertanya-tanya, ini dua film dijadiin satu atau gimana. Hahaha.

      Wah… siap, akan kumasukkan ke dalam list tontonan. Iya, bingung juga kenapa dulu aku ga kepikiran nonton Weathering with You di bioskop, ya. Padahal kayaknya tayang di CGV.

      Ntar kalau udah masuk Indo coba nonton Suzume deh, Eya. Berasa ikut jalan-jalan keliling Jepang 🤩🤩

  2. Huaaa Kak Hicha udah nonton Suzume duluan 😆. Aku lumayan nungguin film ini karena kepincut sama Shinkai Makoto setelah nonton Your Name 🤣. Suka banget sama Your Name karena ceritanya nggak biasa terus animasinya tuh eye pleasing banget 😆. Aku malah nggak terlalu suka Weathering With You, entah kenapa rasanya agak flat kalau dibanding Your Name 😂. Tapi tetep penasaran pengin nonton Suzume!! Kalau 5cm aku belum nonton wkwk

    Bulan November kemarin aku marathon drakor sama ada nonton beberapa film. Ada Enola Holmes 2 sama Wakanda Forever. Kak Hicha nonton nggak?

    1. Ayo ramaikan kalau udah masuk Indo, Li… Beneran asa diajak jalan-jalan keliling Jepang 😆

      Aku masih nyelesein beberapa dorama ongoing yg mulai tamat bulan ini, terus pengen nyoba nonton Wednesday. Enola ini juga kayaknya menarik, ya… 😍

  3. November gak nonton apa2, tapi Desember udah nonton First Love dan langsung jatuh cinta dengan sinematografi Hokkaidonya. Terus nunggu Alice in Borderline 2 dan rewatch Kimi no todoke

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s