Diposkan pada Experience, Japan and Japanese

2021 November Wrapped-up

Jadi beberapa hari yang lalu itu, saya tersadar bahwa bulan depan itu udah tahun depan, gengs! OMG!

Wkwkwk, makin dekat akhir tahun, intro postingan jadi modelan kek gini terus, ya… πŸ˜…

Tapi buat wrap-up Desember harusnya udah nggak, sih… kan, udah ganti tahun… huehehe.

Untuk bulan November, yang seperti biasa baru dipost di (lewat) pertengahan bulan berikutnya *plakk*, kuy lah disimak wrap-upnya.

PERSONAL THINGS

Sejak pindah kamar kost dari lantai 2 ke lantai 3, saya jadi susah tidur gara-gara suara pompa air yang entah rusak entah sebenarnya ada yang bocor, jadi nyala terus. Yah, biar katanya nanti lama-lama akan terbiasa, tapi sudah lebih dua bulan berlalu, tetap aja nggak terbiasa. Rasanya seperti mendengarkan suara helikopter dari jarak 50 meter, tapi terus-terusan 24/7. Mau ngapa-ngapain jadi nggak konsen. Makanya sejak Oktober, postingan blog saya bare minimum banget. Selain emang internetnya juga jadi jelek banget, sih… Wkwkwk. Makanya saya jadi full ngantor juga setiap hari dan nyampe rumah malam terus, karena selain banyak kerjaan, WFH di kamar yang sekarang sungguh suatu hal yang impossiburu.

Di bulan ini juga saya jadi mudik karena ibu masuk RS. GERD bikin beliau dysphagia dan nggak bisa makan. Emang dah, reflux asam lambung ini penyakit yang sering dianggap remeh. Padahal bahaya juga. Alhamdulillah, sekarang ibu sudah mulai sehat. Masih dalam masa pengobatan, tapi sudah jauh lebih baik dibandingkan saat saya pulang.


NOVEMBER’S SERIES/MOVIES

Masih sama seperti bulan Oktober, waktu menonton saya makin berkurang aja. Kalau di Oktober karena kepincut Koi desu!, di bulan November masih kepincut, sih, tapi lebih banyak nggak sempatnya… Hiks…

Makanya, selama bulan November saya masih setia dengan film. Itu juga ditontonnya kepotong-potong. Sesempatnya aja. Untung masih ada yang bisa diselesaikan πŸ˜…

  • You are The Apple of My Eye

Nonton film ini karena ini katanya salah satu film terbaik Yamada Yuki. Merupakan adaptasi film Taiwan berjudul sama, yang menceritakan tentang pertemanan (yang dihiasi bumbu-bumbu roman tentunya πŸ˜…) di SMA sebuah prefektur.

Mizushima Kousuke memiliki karakter yang outgoing dan sering ditegur oleh wali kelasnya karena nilai-nilainya yang jeblok melulu. Sifatnya yang terlalu santuy tersebut, bikin dia jadi dipindahkan tempat duduknya ke depan Hayase Mai, si murid teladan yang tidak hanya pintar, tapi juga cantik dan menjadi idola di sekolah.

Sayangnya, meskipun pintar dan cantik, Mai juga kaku, sehingga bagi Kousuke bergaul dengannya itu nggak asyik. Belum lagi, guru mereka meminta Mai untuk mengajari Kousuke yang tentu saja bagi Mai yang taat aturan dan perintah, dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Berkebalikan dengan Kousuke yang menganggap Mai sebagai perusak kesenangan

Walaupun begitu, pada akhirnya Kousuke tetap meladeni keukeuhnya Mai dalam mengajarinya, hingga nilai-nilainya merangkak naik. Mai pun jadi dekat dengan teman-teman Kousuke.

Walaupun cukup gampang ditebak, tapi alur cerita dan sinematografinya tetap enak ditonton. Dan yang jelas, cerita film ini adalah sebenar-benarnya contoh β€œmenjaga jodoh orang” πŸ˜…

  • Let Me Eat Your Pancreas

Serem nggak, baca judulnya? 🀣

Ini bukan film thriller ataupun film bertema kanibalisme. Malah 11-12 dengan You are The Apple of My Eye. Cerita coming of age, kisah cinta saat SMA.

Bercerita tentang Boku (aku) yang diperankan oleh Kitamura Takumi. Boku tak sengaja menemukan buku harian Sakura, teman sekelasnya, yang ternyata mengidap penyakit kelainan pankreas dan usianya tak lama lagi.

Film ini juga film yang bisa dinikmati demi alur, akting, dan sinematografinya. Walau bisa dibilang sad ending, tapi dua sisi kehidupan Sakura yaitu sebagai anak SMA yang ceria dan punya sahabat yang sangat care dengannya, juga sebagai penderita penyakit mematikan sehingga bayang-bayang kematian sebenarnya selalu membuatnya insecure dan cemas, cukup bisa membuat kita merenung lebih dalam tentang hidup.

Belum lagi kejutan ‘manis’ yang disiapkan Sakura untuk Boku, yang baru bisa dipecahkannya saat Boku sudah dewasa, membuat film ini ikut terasa ‘manis’. ✨

Jadi, kenapa judulnya asa kanibal, gitu? Hmm… coba ditonton aja di link harom, ya… πŸ™ˆ

  • Fukuoka Renai Hakusho 13: Kimi no Sekai no Mukogawa

Nonton ini karena Sugino Yosuke yang jadi preman tapi softboy di Koi Desu! yang saya ceritakan sedikit di October wrapped-up. Jadi, Sugino ini kan belum lama-lama amat debut jadi aktornya. Termasuk rada telat karena dia baru masuk ke dunia entertainment saat kuliah tingkat 2 (berhenti kuliah di tingkat 3 demi mengejar karir sebagai aktor). Karena itu, karyanya masih sedikit dan kemampuan aktingnya belum terlalu tereksplor. Makanya saya dulu nggak terlalu ngeh sama doi. Cuma tau kalau dia aktor muda yang disebut-sebut sebagai salah satu ikemen dengan shio-gao dan senyumnya manis dengan susunan gigi yang masih alami.

Tapi karena dorama tentang preman polos yang naksir berat sama gadis tunanetra yang imut tapi berdeterminasi kuat itu, saya jadi penasaran sama karyanya yang lain.

Lalu ketemulah saya dengan film televisi ini. 😊

Film ini adalah bagian dari film-film televisi yang diangkat dari kisah nyata di Fukuoka, sebuah prefektur di pulau Kyushu. Ceritanya sendiri berkisah tentang Murakami Shota (Sugino Yosuke) yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang gadis tuli (Nao) yang pertama kali dilihatnya di perpustakaan kota.

Ckckckck… di Koi Desu! dia naksir sama tunanetra, di sini dia naksir sama gadis tuli. Kalau di Koi Desu! dia mati-matian belajar tentang kehidupan seorang tunanetra, di sini dia mati-matian belajar bahasa isyarat. Menontonnya bikin senyum-senyum, walaupun hanya di film yang 1.5jam selesai.

Lucunya, peran si crush Sugino di sini dimainkan oleh aktris yang sama dengan yang memerankan kakak crush-nya di Koi Desu!, dong… Jadi, Sugino setelah deketin kakaknya yang tuli, beralih ke adiknya yang tunanetra. Hahaha.

  • 20 Conditions to Date with an App (App de Koi suru 20 no Joken)

Masih dengan film televisi dan Sugino Yosuke. Wkwkwk.

Tau, nih… saya anaknya kalau lagi demen sesuatu (atau seseorang 😝), jadi fokus ke situ doang. Nggak lama, sih… ntar juga kalau ada crush baru yang lama jadi sedikit terlupakan. Wkwkwk.

*apakah kumasuk golongan fangirl yang tidak loyal? 🀣🀣🀣*

Kalau di film sebelumnya Sugino berperan sebagai mahasiswa yang lagi naksir berat sama teman tuli, kalau di film ini dia berperan sebagai dokter tsundere yang arogan dan annoying. Makanya susah punya pasangan.

Tokoh utama di film ini sendiri sebenarnya Hase Taeko (Honda Tsubasa) yang diputusin pacarnya karena ngeluh mulu soal kerjaan. Padahal mereka sudah menjalani hubungan selama lima tahun. Gara-gara itu dan juga karena dijebak Takagi Haruto (Nomura Shuhei), kenalannya yang juga seorang womanizer, akhirnya Taeko mencoba matching/dating aplikasi dan bertemulah dia dengan Hasegawa Makoto (Sugino Yosuke) yang ternyata orangnya nyebelin banget, OMG!

Walaupun sebel dan tidak berniat ketemu lagi, ternyata tanpa sengaja Taeko bertemu lagi dengan Makoto saat dia jatuh pingsan. Padahal Makoto awalnya mengaku bekerja sebagai PNS, tapi ternyata dia berbohong agar tidak dinilai hanya berdasarkan pekerjaannya. Tapi, tetap apes, sih, dia. Taeko adalah perempuan ke 108 yang dia temui lewat aplikasi. Yah, dengan karakternya yang annoying apa-apa dipermasalahin, beneran minta ditabok gitu, wajar aja sih ditolak terus. 🀣🀣

Selain kisah Taeko-Makoto, masih ada juga cerita tambahan dua pasangan yang berkenalan dengan aplikasi. Film berdurasi 58 menit dan bergenre romcom ini asyik lah ditonton buat santai-santai, saat nggak pengen mikir yang berat-berat. 😁


NOVEMBER’S BOOKS

Bulan ini lebih baik lah daripada bulan Oktober. Lumayan, karena bisa menyelesaikan satu buku. Lumayan, daripada nggak sama sekali, kan… πŸ˜†

  • Keajaiban Toko Kelontong Namiya (by: Keigo Higashino)

Tertarik baca buku ini, tentu saja karena Keigo Higashino dan pengaruh para book blogger yang sudah menebar racun mantap tentang buku ini. 😁

Berbeda dengan karya Higashino-sensei yang saya kenal dari cerita detektif bersama Prof. Galileo, cerita misteri di buku ini, menurut saya bisa disebut sebagai bumbu penguat rasa. Cerita utamanya lebih ke bagaimana masing-masing tokoh tumbuh dalam permasalahan-permasalahan mereka.

Ada beberapa kisah dalam buku ini. Semuanya tersambung dengan benang merah Toko Kelontong Namiya. Baik yang mengirimkan surat untuk β€˜curhat’ dengan Namiya-san, kakek pemilik toko. Maupun yang β€˜mewakili’ kakek Namiya dalam membalas surat mereka.

Novel ini memasukkan unsur fantasi. Tapi, berbeda dengan Haruki Murakami, fantasinya tidak membutuhkan daya imajinasi berlapis-lapis. Jadi, masih enak untuk dinikmati. Tambahan lagi, masing-masing kisah ada pelajaran perjalanan hidup tokoh-tokohnya.

Salah satu buku dengan after effect yang menghangatkan setelah membacanya.😊

GLOBAL MATTERS

Di bulan November, WHO mengumumkan varian baru SARS-CoV-2 yang diberi nama Omicron. Jadi penasaran, kenapa loncat dari delta ke omicron, ya? Epsilon sampai Xi-nya ke mana? πŸ˜…

Untuk varian ini sendiri, saya sebagai orang awam tentu saja tidak punya kapasitas buat ngomongin lebih detail. Hanya bisa berdoa, semoga pandemi ini segera berakhir. Aamiiiiiin… 🀲


Teman-teman sendiri gimana bulan Novembernya?

Sekian dulu postingan wrap-up kali ini.

Sampai jumpa di postingan berikutnya~~

Penulis:

To many special things to talk about... =p

14 tanggapan untuk “2021 November Wrapped-up

  1. Hi Kak Hichaaa. Semoga Ibu Kakak bisa segera sehat kembali ya πŸ™ Amiin.
    Btw, Kak Hicha nggak bisa minta pindah kamar saja? Pasti nggak nyaman sekali dengar suara berisik seperti itu setiap ingin tidur 😭.
    Kak Hichaaa, I want to Eat Your Pancreas katanya animenya termasuk dalam jejeran anime yang menguras air mata sih πŸ˜‚. Kak Hicha udah nonton animenya belum?
    Kalau You Are The Apple itu aku malah baru tahu kalau diadaptasi juga ke Jepang πŸ˜‚. Ini juga ada beberapa bagian yang menguras air mata kan? Wkwk tapi mungkin lebih sedih yang Pancreas πŸ€” *sotoy padahal belum pernah nonton dua2nya, cuma dengar kata orang aja #plakk*
    Baru aja berharap bisa mengawali tahun 2022 dengan lebih lega, eh tapi ada muncul lagi varian varian baru lainnya dari virus covid ini 😭😭. Semoga semuanya bisa cepat terselesaikan sebab udah rindu jalan-jalan tanpa khawatir soal masker πŸ˜‚. Kak Hichaa, jaga kesehatan selalu!!

    1. Aku akhirnya pindah kosan, Li… Nanggung, sekalian ajah… 🀣
      Wah, ada animenya ya ternyata. Selama ini ga terlalu ngikutin anime kecuali yang ada di Netflix.
      Kalau menurutku yg Pancreas ini lebih sedih, mungkin karena ada yg sakit gitu.

      Aamiinn pake banget! sudah lelah juga ya kita dengan Covid ini… huhuhu…
      Lia juga jaga kesehatan, ya… 😘

  2. Hicha, belakangan aku lagi suka nonton Dorama.Pas banget deh mampir kesini, dapat referensi dorama liburan akhir tahun hihi

  3. Herd itu memang ga bisa dianggab sepele :(. Terlihat biasa, tapi kalo udah parah banget bisa menyebabkan fatal. Makanya pas kemarin suami muntah2, ga bisa makan, aku LGS bawa dia ke RS, dan akhirnya rawat inap juga Cha. Untungnya bukan gerd.

    Eh itu pemain yg 20 condition, yg cowo paling kiri, ternyata main juga di sini πŸ˜„. Pas nonton dia di Road to red restaurant list aku gemeeees, Krn lemotnya. Di sjni perannya gimana πŸ˜….. jadi pengen nonton ..

    Ga berasaaa kan ya Cha.. aku aja takjub kok ini udah nyaris 2022. Bakal sama kayak kemarin atau gimana -_-.. ada yg bilang kan ini bakal normal 2024 soalnya. #trus makin stress mikirin kapan bisa jalan 🀣🀣

    1. Iya, kak. Ada yang bilang sebagian besar penyakit berasal dari perut. Jadi memang harus banget jaga apa yang dimakan dan waktu makannya. Heuheu.

      Betuuul… sama aja di sini dia lemotnya, mah… dimanfaatin sama cewe muda jadi sugar daddy yang cuma buat dimintain ini-itu, tapi si cewe ga boleh di’sentuh’ 🀣🀣

      Semoga aja tahun depan udah bisa jalan-jalan ya, kak…

  4. Hichaa aku baru ngeh Sugino tuh main di Pretty Proofreader, jadi pegawai percetakan yang deket sama temennya Etsuko yaaa… masih muda banget dia di situ, tapi aktingnya udah cukup fresh sih seingetku πŸ˜‚ Kalau Hicha lagi ter Sugino Sugino, aku lagi ter Kouhei Kouhei ini πŸ˜‚πŸ˜‚

    Aku pertama ‘kenal’ Takumi dulu dari I Want To Eat Your Pancreas, dari sini juga kayaknya dia terkenal sama peran sad boy-nya wkwkwk ini tuh bisa dibilang cukup bikin kaget filmnya, sedihnya dibelokin di tengah jalan yaa

    Soal keran air Hicha udah laporan ke ibu/bapak kost kah? Mengganggu banget sih keran air bocor tuh 😩 Di kostan aku malah kemarenan masalahnya airnya banyak yang ga ngalir, sampai ibu kost bolak-balik manggilin tukang..

    1. Aku ga ngeh waktu dia di sana. Tapi emang kayaknya akting ‘karyawan baru’nya dapet sih di sana. Baru ngeh dengan eksistensinya di Dairenai yang sama Muro Tsuyoshi. Mungkin karena di situ perannya jadi kurir ikemen wkwkwk
      Matsushita Kouhei ini termasuk late bloomer gitu, ya… Kukira baru debut, ternyata udah sering jadi guest/supporting role sejak dulu.

      Aku telat tau film ini. Takumi cocok kayaknya mau jadi peran apa juga. πŸ˜†πŸ˜†

      Udah dilaporin dan dicek 1-2 kali, tapi kayaknya bapak/ibu kostnya tidak sejalan, si ibu tipe yang panggil tukang kalau ada problem, biar diberesin yg lebih ahli. Si bapak tipe yang ‘perhitungan’ dan kalau bisa beresin sendiri, mending perbaiki sendiri. Akhirnya, daripada aku ‘tersiksa’ lebih lama, sekalian pindah kosan aja, dong… wkwkwkwk…

  5. Cepat sembuh buat Mamanya Mba Hicha.. GERD itu emng bahaya banget.. tapi yaituhh seeingnya di sepelekan.

    Btw, aku jadi penasaran sama Bukunya. 😊 aku agak kurang cocok sama Murakami karena udah lemah dluan pas lihat halamannya πŸ˜‚. Aku masukin wishlist dlu. Terimikicih

    Baru banget semalam nyelesaiin Stand By Me 2.. 😭😭 baguss ih.. mba Hicha sudah nnton..?

    Duhhh aku akhir2 juga susah tidur… di plafon kamarku itu suka banyak tikus yg lewat.. jadi gerudak geruduk bikin kaget. Aku udah lempar Kamper sama beli alat2 suara itu tapi nggk mempan… katanya sih di racun lebih cepat. Tapi aku nggak mau 🀣 mba Hicha ada saran??

    1. Aamiin… makasih, mas Bayu 😊

      Kukira mas Bayu udah baca buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya. Kalau belum, nggak terlalu tebal kok bukunya. Jangan samakan dengan buku2 Murakami yang musti nyiapin mental dulu buat baca setelah melihat tebalnya. Hahaha.

      Aku baru tau dong, Stand by Me 2 udah ada di Netflix. Tentu saja akan kutonton *entah kapan πŸ™ˆ*

  6. aku tertarik baca buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya, udah pinjam online dan kepikir pengen beli fisiknya. suka dengan sinopsis ceritanya, tapi entah….somehow tiba-tiba malas baca. waahh godaan mau baca emang ini mah

    1. Bukunya nggak tebal-tebal banget, kok… dan tipe buku yang bacanya bisa dicicil karena terdiri dari beberapa cerita. Masing-masing saling berhubungan sih tapi… hehehe

Tinggalkan Balasan ke Hicha Aquino Batalkan balasan