Diposkan pada Experience, Japan and Japanese, Stories

Cerita si Saya di Jepang (Ep.7 – Welcome Party)

Sebelumnya:

Intro & Episode 1

Episode 2

Episode 3

Episode 4

Episode 5

Episode 6

20 April 2012

Bulan April, sebagai bulan tahun ajaran baru di Jepang, juga menjadi bulan di mana undangan welcome party bertebaran. Tidak hanya acara penyambutan mahasiswa baru oleh PPI Kobe, di lab sendiri juga diadakan welcome party sambil melihat sakura, sayangnya acaranya bertepatan dengan acara penyambutan mahasiswa baru oleh International Student Center (biasa disingkat menjadi KISC), jadi saya tidak bisa ikutan. Padahal tempatnya bersebelahan, tapi kalau datang di tengah-tengah acara juga kok rasanya tidak enak. Jadi setelah acara welcome party-nya KISC, saya memutuskan pulang saja.

Tapi tadi dapat undangan makan-makan dari salah seorang mahasiswa asing di lab juga. Kali ini tempatnya bukan di kampus, tapi di sebuah restoran di Sannomiya. Berhubung yang mengajak adalah mahasiswa dari Malaysia yang sama-sama muslim, jadi saya merasa yakin kalau dia akan mengajak ke tempat yang menyediakan makanan halal. Maklum, saya kan belum cukup mengerti bagaimana cara mendapatkan makanan halal kalau bukan dengan memasak sendiri. Buat masak sendiri aja, saya bisa berada di supermarket 1-2jam. Bukan karena doyan belanja, tapi karena lama ngecekin ingredients-nya satu per satu. Wkwkwk.

Undangannya sendiri masih hari Kamis dua minggu lagi, sih… Diajakin dari sekarang, biar bisa spare waktu kali, ya… Anak baru kayak saya kan sibuk… sibuk beredar dan menjadi social butterfly. Hahaha.

Padahal mereka sendiri juga sibuk, ding. Sibuk berkutat dengan eksperimen dan paper. Oh, sungguh apakah akan demikian masa depanku? *mulai drama*

Setelah acara penerimaan mahasiswa baru oleh KISC, masih ada welcome party dari TRUSS. Saya nggak tau sih apa kepanjangannya. Udah googling nggak nemu. Huhu. Atau jangan-jangan memang nggak ada kepanjangan kali, ya?  Auk ah! Yang jelas, TRUSS ini sebuah circle atau kegiatan ekstrakurikuler tak resmi yang misi utamanya membantu mahasiswa asing di Kobe Univ.

Oiya, ngomong-ngomong soal kegiatan ekstrakurikuler di sini, ada dua jenis, yang pertama disebut 部活 (bukatsu) atau kalau diartikan secara harfiah berarti ‘kegiatan klub’ dan satu lagi サークル (sakuru, Japanglish dari circle).

Perbedaannya, bukatsu ini resmi dan diakui oleh pihak universitas. Kegiatannya juga lebih padat dan aktif ikut perlombaan di luar kampus. Klub ekskul juga lebih serius, ada pembimbing dan tidak jarang dapat dana juga dari kampus. Makanya lebih strict juga. Kalau ada anggota yang tidak datang beberapa kali pertemuan, biasanya langsung dianggap mengundurkan diri.

Sedangkan circle kegiatannya lebih santai. Malah ada beberapa circle yang menerima anggota dari luar kampus. Sayangnya, karena tidak mendapat support resmi dari kampus, biasanya para anggota yang harus patungan bayar iuran setiap bulan atau setiap semester.

Kembali ke TRUSS, karena pusatnya di kampus utama, kebanyakan mereka hanya men-support sebatas mahasiswa yang sedang belajar bahasa di KISC atau di Fakultas HI yang jadi pusat kegiatan mereka. Mahasiswa yang tidak belajar bahasa atau dari fakultas lain, disediakan tutor dari pihak fakultas masing-masing.

Acara welcome party-nya sendiri tadi diadakan di kantin HI. Saya datang bersama teman-teman dorm. Dan sejujurnya terbersit rasa inferior. Entah karena badan saya yang kecil (mahasiswa asing lainnya kebanyakan white people yang badannya gede-gede), atau karena bahasa Inggris (apalagi bahasa Jepang) saya yang level malu-malu. Ditambah lagi suara saya yang kecil dan membuat saya kesulitan buat ngobrol santai di tengah hiruk-pikuk orang-orang dan musik yang nggak santai.

Tapi ya sudahlah, show must go on. Kadang kita harus berusaha ‘sok asik’ untuk memulai jadi asyik beneran. Teori macam apa ini? Hahaha.

Satu lagi yang jadi catatan, meskipun acaranya di kampus, alkohol mah bebas aja beredar. Anggapannya sudah pada adult semua kayaknya. Yoi, di Jepang hanya yang sudah berusia 20 tahun yang boleh mengkonsumsi minuman beralkohol. Mahasiswa asing yang datang, rata-rata kalau nggak mahasiswa tingkat akhir S1, ya yang mau lanjut S2 atau S3. Tentu saja udah pada ‘cukup umur’ semuaaa. Hahaha.

Saya nggak ngerti juga gimana dengan anggota TRUSS yang baru naik tingkat 2 (nggak ada yang tingkat 1 karena masih baru masuk tahun ajaran baru), dan belum cukup 20 tahun. Mungkin di’tandain’ sama seniornya biar nggak ikutan minum kali, ya…

Acaranya sendiri lebih ke ramah-tamah aja. Sambutan yang nggak nyampe dua menit, terus makan-makanan (ringan), dan games.

Games-nya tentu saja permainan Bingo. Games kesayangan orang Jepang untuk party yang orangnya belum dekat-dekat amat. Hahaha.

Permainannya itu tuh begini, tiap-tiap orang mendapatkan kertas dengan angka 1-25 secara acak dalam kolom dan baris 5×5.  Pembawa acara akan mengambil angka secara acak juga. Dan yang pertama kali mendapatkan garis diagonal dari angka-angka tersebut yang akan mendapatkan hadiah.

Sedikit kejadian memalukan, si Saya ini, dengan sotoy-nya mengangkat tangan saat sudah ada lima angka dalam baris yang berurutan. Udah girang kan tuh ya, bakal dapat hadiah apa gitu… Eh, ternyata, angkanya harus diagonal, sedangkan punya saya itu vertikal.

Udah maju ke depan, terus dibilang salah itu, rasanya pengen masuk ke lubang aja kalau ada. Hahaha.

Akhirnya saya senyum-senyum aja. Bodo amat udah malu-maluin, mah! Senyum manis, penetralisir rasa malu abis. Eaa… rhyme-nya maksa. Wkwk.

Episode 8

Penulis:

To many special things to talk about... =p

4 tanggapan untuk “Cerita si Saya di Jepang (Ep.7 – Welcome Party)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s