Hai semuanyaaa… Kembali lagi dengan Cerita si Saya di Jepang~ prokprokprok*udah kayak vlogger jaman now belom? š*
Sebenarnya karena bagi mahasiswa Indonesia di Jepang udah masuk masa-masa persiapan kepulangan buat yang lulus akhir September, jadi kepikiran mau nulis tentang persiapan balik ke Indonesia. Tapi, tapi, tapi… belum sempat… š š
Lagian udah direncanain mau posting cerita ini seminggu sekali sih… jadi, atas nama konsistensi *alesan*, mari kita lanjutkan ceritanya. Postingan tentang persiapannya, InsyaAllah hari Selasa malam yaa… *promo dulu, biarin* š
Sebelumnya:
Intro dan Episode 1
02 April 2012
(masih hari yang sama, di tempat dan jam yang berbeda)
Saya baru sampai di International Residence, calon tempat tinggal saya selama setahun ke depan. Tempatnya di Port Island, pulau buatan dan sesuai namanya, ada bagian yang berfungsi jadi port a.k.a pelabuhan juga. Makanya nggak jauh dariĀ dorm, kita bisa melihat pelabuhan beserta kapal-kapal besarnya.
Tadi habis dari kampus, nungguin pak (calon) Prof yang ada urusan sejenak di fakultas, beliau langsung mengantarkan saya keĀ dormĀ ini. Dan tetap saja si Saya ini masih ternganga-nganga tak percaya kalau sudah berada di Jepang. Huhaha, maafkan kenorakan diriku ini ya, pak Prof…š
Kembali ke dorm, di sini ada beberapa tipe kamar. Saya sendiri mendapatkan kamar bertipe D di lantai 3 center wing, yang berukuran 18m2Ā (paling kecil di antara tipe-tipe kamar lainnya) dengan tempat tidur, AC, meja, lemari, rak buku,Ā drawer,Ā dan balkon.
Dapur, kamar mandi, toilet, dan laundry room di-shareĀ bersama 13 penghuni lantai tempat saya berada. Sayangnya, tidak ada AC di lorong, dan tubuh tropis ini masih belum terbiasa dengan udara menjelang musim semi. JadiĀ weh saya harus kedinginan melulu sebelum ke dapur ataupun toilet, begitupula saat balik ke kamar.
Oh iya, di tiap kamar juga nggak ada bantal dan selimut. Jadi masing-masing penghuni harus membeli sendiri.
Setelah Pak Prof menyerahkan (?) saya kepada pengurus dorm, saya pun berkenalan dengan beberapa penghuni lain yang semuanya mahasiswa asing baru di Kobe University. Hampir semuanya mahasiswa research studentĀ atauĀ exchange studentĀ yang baru datang minggu itu. Dengar-dengar sih, sebenarnya asrama ini mau direnovasi, tapi sepertinya belum. Ya iyalah, masa kami baru datang sudah harus diusir disuruh pindah, kan ya?
Setelah SKSD sejenak dengan penghuni lain, si Saya dan dorm-mates barunya pun akhirnya menuju IKEA untuk membeli perlengkapan.
Sayangnya, si Saya ini kok bisa-bisanya mau belanja tapi nggak bawa uang? Wkwkwk. Kembalilah saya keĀ dormĀ sendirian, dan tentu saja, apalah daku tanpa Dora peta. Ya nyasar lah!š
Setelah muter-muter dan bertanya dengan bahasa Jepang pas-pasan, seorang gadis 10tahun bernama Ami, membantu saya mengelilingi Minatojimanakamachi (nama jalan tempat asrama saya berada) dan akhirnya menemukan asrama saya saat hari sudah mulai gelap. Karena dingin, saya jadi malas keluar lagi dan akhirnya memilih tidur denganĀ sleeping bagĀ saja. Berasa camping tapi di kamar!š

Update:
Ternyata tulisan yang mirip dengan ini sudah pernah dipost di sini. Jadilah, postingan yang ini sudah versi utak-atik di sana-sini. Hehehe.
Oh iya, dorm yang si Saya tempati akhirnya direnovasi tahun berikutnya. Setelah direnov, semua kamar jadi punya kamar mandi (dengan toilet) dan dapur sendiri. Ukurannya aja yang beda antara tipe D (yang paling kecil) dengan tipe-tipe lainnya. Meskipun begitu, kalau di tahun 2012 itu sewanya 5900 JPY/bulan untuk kamar tipe D, setelah direnov jadi naik berkali-kali lipat (kalau nggak salah tiga kali lipat).
Tambahan lagi, ternyata sekarang sudah bisa sewa bantal dan selimut, lho! Lumayan banget mengurangi beban untuk yang hanya beberapa bulan saja.
10 tanggapan untuk “Cerita si Saya di Jepang (Ep.2 – Tempat Tinggal)”